Tugu Jogja

Tugu Jogja merupakan monumen yang bersejarah dan memiliki simbol filosofi jawa yang kuat.Berada di tengah kota Yogyakarta. Monumen Tugu Jogja menjadi daya tarik tersendiri ketika kamu berkunjung ke kota pelajar yang satu ini. Berlokasi tepat di pertengahan perempatan yang menggabungkan jalan Pangeran Diponogoro, AM sangaji, Jendral Sudirman dan Jalan Margo Utomo ini menjadikan bangunan yang didominasi oleh bentuk persegi berwarna putih sebagai ikon Kota Yogyakarta yang melegenda.

Baca : Rental Mobil Toyota Avanza di Yogyakarta

Filosofi Tugu Jogja

Ketika kamu mengunjungi kawasan tugu jogja, bangunan yang telah berdiri selama ratusan tahun ini mempunyai filosofi penting yang sarat akan arti. Terdapat empat sisi pada bangunan, yaitu bagian selatan, timur, barat dan utara. Setiap sisi mempunyai berbagai macam tulisan yang menyiratkan sejarah terbentuknya tugu, dan berikut ini penjelasannya khusus untuk kamu.

1. Bagian Selatan

Pada sisi selatan tugu, terdapat tulisan Wiwara Harja Manggala Praja Kaping 7 Sapar Alip 1819. Tidak hanya itu, terdapat sebuah logo yang bertuliskan HB VII. Maknda dari kedua tulisan tersebut adalah bahwa tugu yang dibangun pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII serta mempunyai makna pintu gerbang kesejahteraan untuk setiap insan pimpinan negara.

2. Bagian Timur

Terdapat tulisan Ingkang Mangayubagya Karsa Dalem Kangjeng Tuwan Residen Y Mullemester mempunyai makna bahwa seseorang mampu menyambut secara baik mengenai kehendak dalam kehidupan dan orang yang melopori hal tersebut adalah kangjeng tuwan residen Y mullemester.

Baca: Rental Mobil Toyota Hiace di Yogyakarta

3. Bagian Barat

Yasan dalem ingkang sinuwun kangjeng sutan hamengkubuwana ingkang kaping VII mempunyai makna bahwa tugu tersebut dibangun oleh seorang tokoh yang bernama ingkang sinuwun kangjeng sultan hamengkubuwana yang ke VII.

4. Bagian Utara

Pada saat pembangunan tugu, seluruh biaya material di tanggung oleh tokoh bernama patih dalem kangjeng raden adipati danureja yang ke V dan pemimpin pelaksanaan pembangunan dipercayakan pada kolonial belanda bernama van brussel opzchter waterstaat. Tulisan yang terpatri pada bagian utara tugu ini pun cukup panjang, yaitu pakaryanipun sinambadan patih dalem kangjeng raden adipati danureja ingkang kaping V, kaudhagen dening tuwan YPF van brussel opzchter waterstaat.

Baca: Rental Mobil Toyota Alphard di Yogyakarta

Perbedaan Tugu di Jogja Dulu dan Sekarang

Seiring berjalannya waktu, tugu yang menjadi salah satu tempat wisata di jogja ini mengalami perubahan dari segi bentuk dan ukurannya. Tidak hanya itu, lingkungan sekitar tugu pun mengalami perubahan yang cukup drastis, sehingga kamu dapat menemukan perbedaan kondisi tugu pada zaman dulu dan sekarang. Berbagai macam faktor yang menyebabkan perubahan tugu, mulai dari bencana alam hingga perkembangan zaman.

1. Bentuk Tugu Jogja

Perbedaan yang paling terlihat dari tugu di Jogja ini pada zaman dahulu adalah dominasi bentuk setengah lingkaran dan silinder. Namun karena kerusakan yang di akibatkan oleh bencana alam, maka rekonstruksi tugu diubah dengan memanfaatkan bentuk persegi di berbagai macam sisi dan pada puncak tugu disematkan ornament berbentuk tajam yang menjulang ke atas.

Baca: Sewa Mobil Toyota Innova Reborn di Yogyakarta

2. Ketinggian Tugu Jogja

Ketinggian tugu pada zaman dahulu dapat dikatakan cukup tinggi, yaitu sekitar 25 meter. Dalam proses renovasi, tidak hanya bentuk tugu saja yang diubah, namun ketinggian dari tugu tersebut di pangkas hingga 10 meter, sehingga ketinggian tugu saat ini hanya berkisar 15 meter saja.

3. Lingkungan Sekitar Tugu Jogja

Jika lingkungan sekitar tugu hanya di dominasi oleh bangunan-bangunan bergaya eropa saja, namun saat ini pepohonan dan rumput hijau mengelilingi kawasan tugu. Kesan asri dan sejuk memberikan kenyamanan tersendiri untuk siapapun yang berkunjung kesana.

Jika kamu sedang berlibur ke daerah Jogjakarta, jangan lupa untuk menyempatkan diri mengunjungi tugu yang bersejarah di jogja ini. Karena merupakan salah satu ikon dari kota Jogjakarta, tugu jogja ini juga mempunyai nilai sejarah tersendiri.

Baca : Panduan Wisata untuk Tour di Yogyakarta