Sewa Mobil di Jogja

Tugu Jogja menjadi daya tarik tersendiri ketika kamu berkunjung ke kota pelajar yang satu ini. Berlokasi tepat di pertengahan perempatan yang menggabungkan jalan pangeran diponogoro, AM sangaji, jendral sudriman dan pangeran mangkubumi ini menjadikan bangunan yang didominasi oleh bentuk persegi berwarna putih sebagai ikon Kota Yogyakarta yang melegenda.

Filosofi Tugu Jogja

Ketika kamu mengunjungi kawasan tugu jogja, bangunan yang telah berdiri selama ratusan tahun ini mempunyai filosofi penting yang sarat akan arti. Terdapat empat sisi pada bangunan, yaitu bagian selatan, timur, barat dan utara. Setiap sisi mempunyai berbagai macam tulisan yang menyiratkan sejarah terbentuknya tugu, dan berikut ini penjelasannya khusus untuk kamu.

Kraton Jogja merupakan tempat awal mula berdirinya kerajaan Islam Mataram pada masa kejayaan di abad 16. Setelah perjanjian Giyanti pada tanggal 17 Februari 1755 dengan siasat pecah belah kolonial Belanda Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Surakarta dipimpin oleh Susuhunan Paku Buwono III, sementara Ngayogyakarta – atau lazim disebut Yogyakarta – dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I.

Kemudian pada tanggan 13 Maret 1755 Kasultanan Yogyakarta memproklamsikan berdirinya atau Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat  oleh raja Sri Sultan Hamengkubuwuno I. Dan dilanjutakan dengan pembangunan kraton pada tanggal 9 Oktober 1755. Bangunan inilah yang menjadi salah bangunan sejarah yang masih di jaga sampai sekarang dan menjadi salah satu ikon wisata di kota Jogja serta bagian daya tarik magnet budaya jawa di Yogyakarta.

Jalan Malioboro merupakan destinasi yang wajib kamu kunjungi ketika berada di kawasan kota Jogja di. Banyak hal yang dapat kamu lakukan dan temukan di Malioboro, mulai dari menikmati kuliner hingga membeli oleh-oleh yang unik serta menarik. Untuk mencapai lokasi malioboro pun sangat mudah, kamu dapat menggunakan jasa sewa mobil di Yogyakarta untuk menyusuri sepanjang jalan di Malioboro.

Sejarah Jalan Malioboro

 Jalan-jalan di kawasan Malioboro mempunyai sejarah penting yang perlu kamu ketahui. Banyak hal telah terjadi di kawasan yang satu ini. Mulai dari asal-usul terciptanya nama malioboro, insiden terjadinya pertempuran pada tanggal 01 maret 1949 hingga berbagai macam jenis gedung bersejarah peninggalan belanda yang saat ini masih berdiri kokoh dan menambah estetika kawasan Malioboro, Jogja.

Titik nol jogja menjadi sebuah tempat wisata di kawasan jawa tengah yang dikelilingi oleh gedung bersejarah khas hindia belanda yang sarat akan sejarah. Kamu dapat mencapai lokasi ini dengan menggunakan jasa sewa mobil di JogJakarta untuk menikmati indahnya salah satu tempat wisata yang memukau ini. Berikut ini penjelasan lengkapnya khusus untuk kamu.

Pesona Wisata Titik 0km Jogja
Ketika membicarakan sebuah tempat wisata di Jogjakarta, pastinya kamu membayangkan sebuah lokasi khusus yang membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan. Namun lain halnya dengan titik 0 km jogja, objek wisata yang satu ini berada di tengah kota jogja dan mudah di akses. Selain itu, berbagai macam pesona di dalamnya pasti akan membuat kamu terpukau.

Museum de mata dapat kamu jadikan sebagai destinasi  tempat wisata di Yogyakarta yang wajib kamu kunjungi. Berlokasi di XT square, kota Jogja. Museum ini memberikan sensasi dan pengalaman yang unik serta tidak dapat kamu lupakan. Memanfaatkan ratusan gambar dengan berbagai dimensi yang berbeda serta kecanggihan teknologi yang menjadikan museum ini sangat modern dan futuristik.

Tamansari merupakan sebuah taman yang masih dalam komplek Istana Kraton Jogja dibangun pada tahun 1758 – 1765 oleh raja Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tamansari ini mempunyai sekitar 50 bangunan di dalam dalam bentuk rumah, gedung, jembatan, kolam, kanal air, masjid dan terdapat juga lorong bawah tanah. Tempat wisata yang populer di kota Jogja ini memiliki kolam air dan beberapa kanal air dan wisatawan sering menyebut “Water Castle”. Bangunan dan taman yang indah ini didesign oleh arsitek berkebangsaan Portugis dan pembangunan dipimpin oleh Tumenggung Mangundipuro dan dilanjutkan oleh Pangeran Notokusumo.

Daya tarik yang memikat di tempat wisata ini diantaranya terdapat mata air atau umbul Pacethokan dan terdapat 2 buah danau buatan dengan nama Segaran dan Pulo Gedhong. Tamansari merupakan tempat rekreasi Raja dan keluarga kerajaan, namun juga berfungsi sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh pada jaman penjajahan Belanda. Fakta ditempat ini dikelilingi tembok besar dan tinggi yang terdapat tempat pengintai musuh dan tempat penyimpanan senjata pada saat itu.